Jumat, 27 Mei 2011

Bandara Buntu Kunik Hubungkan Toraja-Bali

Pembangunan Bandara baru, di Buntu Kunik Kecamatan mengkendek Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan membuka akses wisatawan dari Bali ke Tana Toraja, Toraja Utara, dan daerah sekitarnya.

"Jika bandara ini sudah beroperasi, maka akan ada 'round trip' atau rute perhubungan udara yang menghubungkan Bali-Toraja-Luwu Timur-Palu-Balikpapan. sehingga diharapkan Pemerintah harus mendukungnya," kata anggota Komisi E DPRD Sulsel, Paulus Tandiongan, di Makassar, Jumat.

Menurut dia, seluruh travel yang beroperasi di Sulsel, Sulteng, dan Kaltim akan mendorong adanya rute penerbangan untuk mengembalikan kejayaan di bidang pariwisata khususnya di Toraja.

Politisi PDS Sulawesi Selatan dan Mantan Direktur Toraja Top Travel yang pernah ikut berkecimpung dalam dunia pariwisata Tana Toraja ini yakin, kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Tana Toraja akan meningkat pesat saat round trip tersebut dibuka.

Jalur penerbangan pulang-pergi di lima kota dan empat provinsi tersebut digagas dengan maksud agar jalur transportasi ke Tana Toraja tidak merugi yang disebabkan oleh karena hanya melayani satu daerah penerbangan.

Menurut Paulus, selama ini wisatawan enggan mengunjungi Tana Toraja karena jarak yang cukup jauh, yang akan menghabiskan 8 jam perjalan dari ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, Makassar. yang mengakibatkan peningkatan cost perjalanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Tana Toraja.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo Pemprov Sulawesi Selatan berusaha mengembalikaan kejayaan pariwisata di Sulawesi Selatan dengan membentuk tiga tujuan pariwisata, salah satunya ke Tana Toraja.

Pada perayaan "Lovely Desember" yang lalu di Toraja Utara, Syahrul meminta kepada Dirjen Kementerian Perhubungan dan Dirjen Kementerian Pariwisata yang hadir saat itu, untuk secepatnya merealisasikan pembangunan bandara baru di Buntu Kunik sebagai pengganti bandara Pongtiku yang terlalu sempit.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Sulsel, Masykur Sulthan, mengatakan, pembangunan bandara itu menelan biaya Rp500 miliar dan ditargetkan selesai paling lambat pada 2013.

"Untuk menjadi bandara pariwisata, diperlukan adanya renovasi fisik, di antaranya memanjangkan landasan dari 1.300 meter menjadi 1.900 meter, bahkan bisa mencapai 2.500 meter supaya pesawat besar bisa mendarat," katanya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar