Minggu, 15 Mei 2011

Sujud syukur wanita malam

Berawal dari sebuah situs di dunia maya, kami pun bertemu hingga akhirnya kami melakukannya(?????). Lika-liku perjalanan dalam membesarkan janin hasil hubungan intimku dengan laki-laki yang kukenal sepintas memberikan aku makna tersendiri di dalam pohon sejarah hidupku. putri kini sudah tumbuh menjadi wanita cantik seperti mamanya dulu.

Hari ini, aku harus memenuhi undangan kepala sekolah tempat dimana putri belajar mencari ilmu. Karena aku tidak ingin memalukan putri anakku, aku harus berdandan serapih mungkin seperti ibu-ibu yang lain. “Mama sudah siap?” Tanya putri terseyum. “sudah,sayang tapi kenapa tersenyum begitu?” Tanyaku heran. “Mama cantik” jawab putri polos. Aku pun menaburkan seyum, kamipun tertawa lepas bahagia.

Hari ini aku dan Putri benar-benar bahagia sekaligus tegang karena akan mendengar pengumuman hasil nilai ujian, walau aku pun tau putri adalah anak pintar dan selalu meraih juara di sekolahnya. Namun, debar jantung ini pun masih terus menyapa batinku. Begitu pun putri, walau sudah biasa memperoleh nilai terbaik di sekolah, masih tetap terlihat tegang. Ya, aku lihat dari sorot matanya. Namanya juga ibu, pasti tau apa yang terjadi pada diri anaknya. Apa lagi putri adalah anak satu-satunya dan aku sangat mencintainya.

“Bismillahirrahmanirrahim” setelah membaca doa, kami pun pergi menuju sekolah. Karena belum memiliki kendaraan seperti tetangga-tengga sebelah, Aku dan putri pergi naik angkot. Tidak tau walau kami berangkat pagi-pagi, jalanan begitu macet sehingga sabar salah satu solusi untuk membuat kami bersikap tenang. Akhirnya, sampailah kami di sekolah walau sedikit terlambat.

Semua orang tua sudah berkumpul. Ruangan aula begitu luas sehingga bisa menampung semua anak-anak kelas tiga beserta seluruh orang tuanya. Dengan aula berbentuk kubus besar, Semua orang duduk begitu nyaman tepat di posisi tengah dengan kursi berjejer menuju ke depan dimana bapak kepala sekolah beserta jajarannya duduk seperti dalam sidang pengadilan kasus pidana di Negara kita. Sementra seluruh murid kelas tiga duduk di sampung kiri dan kanan dengan kursi sama menghadap menuju bapak kepala.

“Assalamualaikum wr.wb.” “Walaikumussalam Wr.Wb” Kepala sekolah membuka pertemuan dengan salam, seluruh orang tua dan murid kelas tiga menjawab dengan serempak. Bapak kepala sekolah pun memberikan sambutannya dengan lantang penuh semangat. Pembahasan sudah menjurus ke pengumuman siapa yang memiliki nilai terbaik dan termasuk juara umum di sekolah. Seluruh orang tua termasuk aku pun begitu tengang.

Getaran jantung ini pun dimulai. Suyi hening terjadi ketika kepala sekolah membuka lembaran-lembaran kertas data dari sisiwa yang telah dicatat menjadi juara umum di sekolah itu. “bapak ibu yang terhormat, kini saatnya saya mengumumkan hasil ujian dan juara umum seta sisiwa terbaik di sekolah ini.” Sumuanya terdiam, bapak kepala sekolah pun melanjutkan pembicaraannya lagi.

“Bedasarkan hasil olahan dan penilaian kami, ada satu sisiwi yang berhak menjadi juara umum dan siswi terbaik di sekolah ini. Selain cantik dan berkepribadian baik, sisiwi ini pun aktif dan layak untuk dijadikan contoh bagi sisiwa dan siswi yang lain. Dia adalah…putri”

Semua bertepuk tangan, tak terasa air mata ini mengalir di iringi sujud syukur ku panjatkan hanya kepada sang pemilik cinta Allah SWT. Dialah yang membukakan hatiku sehingga aku bisa bertaubat dan bisa merawat anakku putri hingga dia tumbuh menjadi anak yang hebat, cerdas, dan patuh terhadap orang tua.

“Mama bangga padamu,nak…teruskan perjuanganmu sampai kamu meraih mimpi. Mama akan selalu mendukungmu dan berusaha sekuat kemampuan mama!” Dengan berlari menuju anakku putri, aku tak kuasa menahan tangis. Dipeluknya tubuh anakku putri, kucium kening dan rambutnya yang terurai panjang. Sembari berkata

“Ya, Allah lindungilah anakku dan berilah anakku jalan terbaik untuk meraih segala mimpi-mimpi yang terbersit di fikirannya, Amin…!”


Tunggu kisah selanjutnya bagaimana Ibu Putri merantau dinegri orang demi mencari nafkah dan perjuangannya untuk kebahagiaan anaknya Putri

Sumber : Dumalana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar