Rabu, 29 Juni 2011

kebakaran Makassar Mall akibat aksi sabotase...??

Benarkah penyebab kebakaran Makassar Mall (Pasar Sentral) adalah akibat aksi sabotase dari pihak-pihak tertentu...?? Spekulasi tersebut santer berhembus di kalangan para pedagang Makassar Mall. Namun, Polda Sulsel menyatakan asumsi tersebut tidak berdasar.

AKBP Chevy Achmad Sopari, Kabid Humas Polda Sulsel mengatakan, pihak Kepolisian belum bisa memastikan adanya aksi sabotase atas kebakaran tersebut, karena belum menemukan indikasi sabotase seperti yang hangat diperbincangkan sejumlah kalangan. Dia meminta masyarakat dan khususnya para pedagang agar tidak mempercayai dugaan-dugaan tak berdasar yang sengaja diembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Semua pihak agar bersabar menunggu hasil penyelidikian Polisi untuk mengetahui penyebab kebakaran dahsyat di Pasar Sentral Makassar tersebut “Kami belum bisa menyimpulkan. Tunggu hasil labfor dulu. Sudah ada beberapa saksi yang diperiksa. Kami tidak bisa menduga-duga apa yang terjadi disana. Keterangan yang mengatakan disobotase tidak berdasar dan butuh bukti untuk mengatakan itu,” katanya di Makassar, kemarin. Seperti diketahui, sebanyak 5.519 kios di Pasar Sentral Makassar ludes terbakar.

Di antaranya, 3.019 kios berisi jualan dengan modal besar dan sisanya adalah 2.500 kios pedagang kaki lima.Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir hingga Rp1 triliun.Dari musibah tersebut muncul banyak spekulasi. Api yang tiba-tiba membesar dicurigai tidak terjadi begitu saja.Walau pedagang tidak memiliki bukti nyata, tetapi mereka menduga penyebabnya datang dari banyaknya konflik di internal pengelola Makassar Mall. Dari keterangan beberapa saksi mata, api pertama kali muncul di pintu utama sebelah Utara tepat berhadapan dengan Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim.

Sementara itu, informasi yang didapat dari Asosiasi Pedagang Pasar Makassar Mall (APPM), titik api ditemukan di lantai dasar Blok D Nomor 23. Api muncul dari atap plafon dari kios tersebut. Namun, Zainuddin, Kepala Pasar Sentral mengatakan, pada pukul 23.00 Wita, api sudah berkobar dari sebelah barat gedung utama pasar sentral. Menanggapi spekulasi tersebut, Chevy meminta semua pihak agar menunggu hasil penyelidikan polisi.“Biarkan penyelidikan polisi yang membuktikan,” katanya.

Desakan agar aparat Kepolisian mengusut tuntas dan terbuka mengenai dugaan penyebab kebakaran di pusat perbelanjaan di kawasan timur Indonesia itu datang dari angggota DPRD Sulsel, Adil Patu. Alasannya, ada dua persepsi yang berkembang di masyarakat, terutama di kalangan pedagang mengenai kebakaran tersebut. Ada yang menyebutkan disengaja dibakar oleh pihak tertentu. Namun, tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa kebakaran itu disebabkan arus pendek atau korlset listrik. “Saya meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas penyebabnya supaya tidak menjadi polemik di masyarakat,”ujar Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel ini,kemarin.

Kerugian Gedung Rp40 M
Hari ini, tim taksasi dari perusahaan asuransi akan menghitung jumlah ganti rugi yang diderita pengelola akibat rusaknya sejumlah fasilitas bangunan pasar pasca kebakaran. Direktur PT Anugerah Bahana Citra (ABC) Ahmad Ibrahim menuturkan, seluruh bangunan pasar sudah diasuransikan. “Kami taksir kerugian kerusakan gedung mencapai Rp40 miliar, jumlah itu sudah diusulkan ke perusahaan asuransi. Hasilnya belum bisa diketahui, karena baru hari ini tim mereka akan turun melakukan penaksiran kerusakan,” ujarnya di Makassar,kemarin.

Tim tersebut terdiri dari,tim independen, tim penaksir dari asuransi, tim dari pengelola, serta dari pemkot Makas-sar. Menurut Ahmad, sebagian besar lods dan kios yang dikelola sejak 1994 sudah menjadi hak milik pedagang dengan dilengkapi sertifikat hak milik. Malah, ada sebagian pedagang telah mengasuransikan lods dan kios mereka. “Mudah-mudahan klaim asuransi cepat keluar, supaya bisa direncanakan kapan mulai perbaikan lods dan kios di pasar bisa dikerjakan,” harapnya.

Jumlah pedagang yang terdata di PT ABC mencapai 2500 orang, sedangkan lods dan kios sebanyak 3.015.Ahmad memaparkan, setiap harinya sekitar 1.000 pengunjung masuk bertransaksi di pasar itu dengan uang yang berputar Rp200 miliar sampai Rp300 miliar.Pasca kejadian ini, dipastikan omzet akan menurun drastis, apalagi tidak semua pedagang kembali berjualan, dikarenakan stok dagangan mereka ludes terbakar. Ahmad menambahkan, selaku pengelola pasar,pihaknya diberi kepercayaaan mengelola listrik dan melakukan perbaikan sarana dan prasarana di dalamnya.

Khusus listrik, rutinitas di pasar tersebut setiap pukul 06.00 Wita lampu sudah dinyalakan,kemudian pada pukul 19.00 wita seluruh aliran listrik dipadamkan. ”Saya belum bisa pastikan apakah itu koslet atau tidak,tapi mustahil karena seluruh lampu padam,” paparnya. PT ABC merupakan perusahaan yang diberikan kepercayaan oleh PT Melati Tunggal Inti Jaya selaku developer pasar tersebut. Sementara, kontrak kerja sama pemkot Makassar dengan developer selama 25 tahun, terhitung 1994-2019. Bentuk kerja sama tersebut, bangun,guna dan serah.

Rampungkan Pendataan
Asosiasi Pedagang Makassar Mall (APMM) segera merampungkan data jumlah pedagang dan kios yang terbakar Selasa (28/6) dini hari.Pendataan dilakukan di Jalan Veteran Selatan Nomor 161 Makassar, kemarin. Ratusan pedagang membawa berkas bukti kepemilikan untuk selanjutnya didata sebelum ditentukan lokasi penampungan sementara. “Saya dan istri datang ke sini untuk membawa sertifikat kios yang saya miliki. Akan didata karena para pedagang ini akan ditampung sementara. Soal dimana ditampung saya belum tahu,”kata Dahrul Aksa, 40, salah seorang pedagang.

Pemerintah Lamban
Nasib naas dialami juga General Manager PSM Husain Abdullah. Kios dan lapak milik isteri dan ibunya ikut dilalap api saat kebakaran di pasar Sentral Makassar. Dia mentaksir kerugian mencapai miliaran rupiah. “Saya lagi bantu dulu keluarga. Istri dan orang tua saya ikut jadi korban kebakaran pasar Sentral.

Kerugiannya hingga miliaran rupiah,” ungkap Husain kepada SINDO,kemarin. Dosen di Unversitas Hasanuddin (Unhas) ini mengaku kecewa dengan tindakan pemerintah yang lambat memikirkan bias dari kebakaran tersebut. Dia mengatakan, saat ini para pedagang terpaksa menggunakan bahu jalan dan emperan ruko sekitar pasar sentral untuk penampungan sementara barang dagangan mereka. Musibah tersebut terjadi saat dua kepala daerah sedang keluar kota.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sedang umrah dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sedang touring dengan rombongan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) ke Tana Toraja. “Gubernur dan Wali Kota tidak ada saat musibah.Sehingga rakyat bebas apa saja karena tidak ada yang mengatur, baik pemerintah apalagi pengembang,” ungkapnya.

“Sekarang berlaku hukum rimba di Pasar Sentral, siapa yang kuat dia yang bebas mematok jalanan untuk dijadikan tempat jualan sementara. Jadi, jangan salahkan para pedagang jika mereka harus bertindak sendiri,”tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar