Ma' pasilaga tedong, salah satu atraksi budaya Toraja. |
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tana Toraja mengungkapkan data tersebut dengan mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan melihat kenyataan tersebut, Dominikus Onny Allolinggi, Ketua PHRI Toraja mendesak Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung untuk segera membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).
Minimnya promosi pariwisata Kaupaten Tana Toraja menjadi Salah satu kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja dalam menggenjot jumlah kunjungan wisman ke Toraja. “Pariwisata Toraja belum bisa memberikan kontribusi besar terhadap tingkat kunjungan wisman di Indonesia. Pemkab Toraja perlu menggenjot promosi,” ujar Onny saat bertemu Bupati Theofilus Allorerung di Kantor Bupati Toraja.
Keberadaan BPPD di Tana Toraja sangat dibutuhkan, karena telah diketahui bahwa Toraja memiliki destinasi pariwisata yang tidak bisa dijumpai di daerah lain. Apalagi dengan akan segera dibangunnya bandara bertaraf internasional di buntu kunik - Mengkendek. “Pemerintah harus tanggap dengan peluang itu. Jangan sampai bandara internasional sudah siap, tapi tidak ada maskapai penerbangan yang berminat karena promosi wisata daerah kurang,”ujar Onny.
Menanggapi usulan PHRI tersebut, Bupati Toraja Theofilus Allorerung mengatakan, Pemkab Toraja melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dikbudpar) akan segera membentuk BPPD seperti yang diusulkan PHRI dan berjanji untuk segera membenahi infrastruktur pariwisata. Sekretaris Dikbudpar Toraja Yosiade mengatakan, dana promosi pariwisata Toraja dalam APBD 2011 hanya sekitar Rp50 juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar