Senin, 20 Juni 2011

Kekerasan pada anak tertinggi di Tana Toraja

Laporan yang dihimpun Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sulsel dari lembaga perlindungan anak (LPA), dinas sosial, maupun laporan ke pihak kepolisian, menyatakan bahwa Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengalami penurunan meski sejauh ini masih tergolong cukup tinggi. Dari data kekerasan anak yang dilaporkan masih didominasi kekerasan terhadap anak perempuan.

Data LPA tahun 2009 angka kekerasan anak di Sulsel mencapai 255 kasus dan menurun 171 kasus di tahun 2010. Sedangkan, kasus kekerasan yang terlapor di dinsos mencapai 930 anak (2009) dan menurun 750 korban (2010). Dari jumlah tersebut, kasus kekerasan anak perempuan sepanjang tahun 2009-2010 mencapai 1.423 kasus. Tindak kekerasan anak perempuan tertinggi di Tana Toraja dengan 71 kasus dan terendah di Pangkep (2009) dan Soppeng (2010).

"Secara umum ada kecenderungan penurunan jumlah kasus namun di sejumlah daerah menunjukkan kecenderungan naik atau tetap seperti di Tana Toraja, Gowa, Palopo, Maros, Pangkep, dan Luwu Timur. Penurunan ini bukan berarti tidak ada kasus atau karena kesadaran masyarakat mulai meningkat," jelas Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Sulsel Titin Sutarti di kantor Gubernur Sulsel, Makassar.

Titin menjelaskan sesuai data yang diolah dari LPA, sekitar 82 persen pelaku kekerasan anak diketahui orang yang dekat dengan korban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar