Senin, 16 Mei 2011

Noda ibu bukan nodamu

Pahit, kecewa,sedih,rindu, benci seakan menjadi satu bersemayam di benak dan pikiranku. Buah noda yang tak berdosa ini pun, menjadi korban perbuatanku dan pasangan kencanku . Tetapi, aku akan tetap merawat buah noda ini sebagai penebus dosa dan kesalahanku diwaktu lalu.

Hari berganti , bulan pun terus merajut hingga akhirnya tangisan bayi menjerit mengiringi teriakku menahan sakitnya saat masa persalinan. Degup jantung dan debaran jiwa ini pun menepuk-nepuk fikiranku hingga ku sadar bahwa aku sudah menjadi seorang ibu. Bulir air mata ini pun tak sanggup aku hentikan seakan turut melepas rasa kesal dan lelah yang selama ini menghantuiku.
Bukan aku kesal karena benih ini telah menjelma menjadi sesok makhluk yang mungil, dan bukan aku kesal karena aku telah menunggu lama bayi merah ini segera keluar dari tubuhku. Tetapi aku kesal siapa yang menjadi bapak dari bayi merah yang tak berdosa ini. Dasar laki-laki bajingan, kenapa aku terlalu mudah percaya dengan bujuk dan rayuannya hingga aku dibuatnya tak berdaya. Aku benci, aku kesal aku sudah lelah dengan semua ini, tetapi kenapa akupun tak bisa mengusir dia di dalam fikiranku ini?
Ku tatap, kucium dan kupeluk bayi mungil ini dengan sejuta harap yang meraksuk dan merembas di dalam detak jantung dan ruang batinku. Setetes kasih mulai ku curahkan hingga angan tak sanggup menahan bahwa aku sayang padanya. Menangislah,nak sekeras halilintar yang menemani hujan di atas langit. Sekeras bom atom menghatam Nagasaki dan hirosima, dan sekeras benda raksasa yang saling menghantam hingga ledakan itu pun meluluh lantakan semua kehidupan di bumi ini. Menangislah nak, biar seluruh penghuni bumi tau bahwa kau terlahir untuk dicinta dan bukan untuk dibuang bahkan dimutilasi.
Walau kau terlahir dari wanita hina seperti ibumu ini, tapi kau adalah bayi suci yang belum ternoda apalagi berdosa. Yang hina adalah siapaun ibu yang tega dan berani membuang bahkan membunuh darah dagingnya sendiri. Noda ibu bukan nodamu, anakku dan dosa ibu bukan dosamu, Maafkan ibu kalau engkau menjadi korban atas segala perbuatan ibu. Ibu berjanji, mulai hari ini dan mulai detik ini, ibu akan merwat dan menjadi ibu yang terbaik dan yang paling baik diantara yang baik dimuka bumi ini.
Ibu berdoa untukmu anakku, semoga engkau kelak menjadi anak yang hebat dan taat kepada perintah dan ajaran yang telah digariskan dalam kitab dan ayat-ayatNya.

Tamat…

Sumber : http://dumalana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar