Minggu, 03 Juli 2011

Empat Lembang di Kec. Sa'dan terancam terisolir.


jembatan sungai Komba di lembang Sa’dan Balopasange, kecamatan Sa’dan mendapatkan perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Toraja Utara. Perhatian tersebut di realisasikan dengan mendesak pemkab Toraja Utara untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Pasalnya, kondisi jembatan tersebut sudah sangat parah dan membahayakan pengguna jalan. Selain itu, Jembatan tersebut juga menghubungkan empat lembang. sehingga dikhawatirkan empat lembang tersebut terancam terisolir, jika jembatan tersebut sampai mengalami kerusakan atau tidak dapat dilalui lagi.

“Kondisi jembatan itu sudah sangat parah dan membahayakan. Padahal jembatan itu berada di jalan poros Sa’dan-Minanga yang merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan empat lembang di kecamatan Sa’dan,” tegas ketua panitia anggaran DPRD Toraja Utara, Isak Pasulu di gedung DPRD Toraja Utara, beberapa waktu yang lalu.

Keempat lembang yang terancam terisolir itu, masing-masing lembang Sa’dan Balopasange, Sa’dan Ulusalu, Sa’dan Pesondongan, dan lembang Sa’dan Likulambe. Selain itu, jalur jalan itu juga merupakan akses dari dan ke pasar tradisional Minanga, serta jalur keluar masuk kendaraan pengangkut bahan tambang golongan C yang berada di hulu sungai Sa’dan.

"Kerusakan jembatan sepanjang kurang lebih 6 meter tersebut sudah berlangsung sejak lama." Jelasnya. Bahkan bupati Frederik Batti Sorring (FBS) pernah melewati jembatan tersebut, meski dalam kondisi rusak. Selain itu, lanjut Isak, dirinya juga sudah menghadap langsung dan menyampaikan keluhan masyarakat empat lembang tersebut ke bupati. Namun hingga kini, organisasi masyarakat setempat (OMS) belum mendapat surat keputusan (SK) dari bupati untuk melaksanakan perbaikan jembatan vital tersebut.

“Bahkan kalau saya tidak salah hitung sudah lima kali saya menghadap bupati, tapi sampai saat ini realisasinya belum ada. Sehingga secara pribadi maupun sebagai anggota DPRD, saya mendesak bupati supaya segera mengeluarkan SK yang berkaitan dengan pembangunan jembatan itu,” tandas Isak.

Sementara itu, Paulus Tangke, Wakil ketua DPRD Toraja Utara, mengatakan bahwa untuk keperluan perbaikan jembatan sungai Tomba di lembang Sa’dan Balopasange, sebenarnya sudah ada dana bantuan dari kementerian pembangunan desa tertinggal (PDT) tahun 2011 ini. Besarnya anggaran yang disetujui Rp 400 juta. Menurut Paulus, tim peninjau dari kemeterian PDT bahkan sudah turun melihat langsung kondisi jembatan itu, beberapa waktu lalu.

“Yang menjadi pertanyaan kita adalah, mengapa sampai saat ini bupati belum mengeluarkan SK kepada OMS untuk segera melakukan upaya perbaikan. Dananya kan sudah ada,” tutur Paulus.

menurut Paulus, sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaannya, bantuan dari kementerian PDT itu dilaksanakan oleh organisasi masyarakat setempat (OMS) di lembang/desa lokasi bencana atau jembatan rusak. Dana bantuan itu, kata Paulus, akan ditransfer langsung ke rekening OMS. Itu pun harus ada surat keputusan bupati untuk mengesahkan keberadaan OMS.

“Masalahnya hanya pada SK bupati itu. Padahal kondisi jembatan di sana itu sudah sangat-sangat mengkhwatirkan bagi warga yang melintas. Saya tidak tahu apa pertimbangan apa sehingga sampai saat ini SK bupati itu belum keluar,” tutup Paulus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar